art & painting - "IRSAM" the senior decorative painter of Indonesia

Menampilkan karya Almarhum IRSAM. IRSAM adalah salah satu dari 4 orang pelukis senior dekoratif Indonesia, dimana keempat orang pelukis tersebut telah meninggal dunia. IRSAM merupakan pelukis terakhir yang belum lama meninggal dunia pada 25 November 2006. Lebih dari 20 buah lukisan beliau yang tersimpan di studionya, disamping beberapa lukisan pemberian dari teman2 pelukis yang berlainan aliran. Keluarga dari IRSAM akan menjual sebagian lukisannya.

March 11, 2013

Eikichi Onizuka: Hak Hak Istri Dalam Proses Perceraian

Eikichi Onizuka: Hak Hak Istri Dalam Proses Perceraian

I R S A M
Posted by art painting at 3:02 AM

No comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Pameran Lukisan HIPTA: Dari Abstrak Sampai Dekoratif

Dikutip dari Kompas Cybermedia (Jumat, 14 Juni 2002, 20:31 WIB)

Jakarta, Jumat
Delapan belas anggota Himpunan Pelukis Jakarta (HIPTA), yang sudah malang melintang di dunia mereka, saat ini tengah memamerkan puluhan karya lukis mereka di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
Berbagai obyek, warna dan motif lukisan terpajang rapi dalam suasana agak sendu, karena belum banyak orang yang datang untuk mengapresiasi karya tersebut, meskipun lukisan-lukisan yang ditampilkan adalah karya mereka yang sudah eksis di bidang mereka.

--------->Para pelukis yang berpameran adalah Aisul Yanto, Andi Suandi, Dudut Panuluh, Irsam, FX Jeffrey Sumampouw, Munadi, Odji Lirungan, Panji Kurnia, H.Sarnadi Adam, Sem C Bangun, Sudaryono Sudarso, Weye Daryanto, Yulianto Liestiono, William Robert, Iskandar Suryaputra, Noer Mass, Marah Djibal dan Reni Anggraeni.
Menurut Ketua HIPTA, Sarnadi Adam, kemunculan para pelukis Jakarta akhir-akhir ini menggembirakan secara kuantitas. "Itu lebih menunjukkan eksistensi kota Jakarta sebagai basis seni lukis, di samping kota-kota lainnya di Indonesia," katanya.
Namun, Sarnadi, yang karyanya selama ini bercorak dekoratif dan banyak bernuansa Betawi, menyebutkan bahwa sebagai organisasi pelukis, HIPTA mengalami pasang surut. Tapi, itu pula yang menjadi kekuatan untuk saling mengintrospeksi, yang akhirnya menjadi sebuah dinamika kesenian di Jakarta.
"Walau bagaimana pun HIPTA tetap menorehkan satu catatan tersendiri bagi seni lukis Jakarta," tambahnya.
Pelukis Noer Mass kepada Antara mengatakan bahwa karya lukis yang diikutsertakan dalam pameran tersebut adalah yang terbaru. Pelukis yang menekuni lukis melukis secara otodidak sejak masih kanak-kanak itu, menyelesaikan studi arsitektur di Eropa dan sampai saat ini telah berpameran sedikitnya 96 kali.

Sementara itu, William Robert, pelukis kelahiran Medan (Sumut), 3 Juni 1968 yang pernah belajar melukis di Islandia, dalam pameran tersebut tetap menampilkan karya abstraknya. Paduan warna beragam yang ia sapukan dengan hati-hati menghasilkan lukisan yang enak untuk dilihat, apalagi di sana-sini ia torehkan warna emas prada.

Pelukis senior Irsam, yang lahir pada 24 Juni 1942 di Klaten (Jateng) konsisten menampilkan lukisan dekoratif, antara lain dengan obyek wayang. Sampai saat ini, Kepala Seksi Seni Lukis dan Grafik Direktorat Kesenian yang para kolektor karyanya tersebar di seluruh dunia itu telah puluhan kali melakukan pameran bersama dan 225 kali menggelar pameran tunggal --suatu prestasi yang jarang dimiliki oleh seorang pelukis. (Ant/ati)

Blog Archive